SOPPENG - Bertempat di Museum Nasional Jakarta, Hilmar Farid, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud menerima Panitia Penyelenggara Gau Maraja La Patau Soppeng 2023.
Hadir sekaligus mengundang, Bupati Soppeng Andi Kaswadi Razak didampingi Andi Muhammad Sapri Pamulu, Dirut BUMN Indah Karya (Persero) yang juga Ketum Perwira La Patau dan Fadriani dari Balai Pelestarian Kebudayaan XIX Sulselra, serta Kadis Disdikbud Soppeng Andi Sumange Rukka yang juga adalah Ketua Panitia Gau Maraja La Patau Soppeng 2023.
Mendampingi Dirjen Kebudayaan, Ahmad Mahendra, Direktur Perfilman, Musik, dan Media (PMM). Dirjen menyatakan siap hadir di Soppeng pada tanggal 15-18 Juli mendatang.
Dirjen berpesan 2 hal agar acara festival budaya dikemas baik sehingga memberi nilai tambah yang berciri khas Soppeng yang dapat diangkat ke pentas nasional dan global dunia serta khusus seminar dan geopark menghasilkan sesuatu yang sangat baik dengan dokumentasi dan publikasi yang baik pula agar sejarah dan budaya Soppeng dapat dikenal luas seperti sejarah dan budaya purba walennae dan Umpungeng yang ada di Soppeng.
Direktur PMM menambahkan, akan memberi dukungan agar kegiatan ini dapat lebih maraja dengan mengirim staf pada pekan ini ke Soppeng.
Di akhir pertemuan, Bupati Soppeng dan Ketum Perwira mengucapkan terima kasih kepada pak Dirjen atas waktu dan dukungan yang diberikan kepada kegiatan bersama ini.
Beberapa hari sebelumnya, Bupati Soppeng H.A.Kaswadi Razak, SE menghadiri acara Rapat Panitia Festival Budaya Gau Maraja Lapatau Soppeng 2023 di Aula pertemuan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Soppeng, Sabtu, 17 Juni 2023.
Dalam sambutannya, Bupati Soppeng menekankan pantia agar dapat memaksimalkan dan membuktikan bahwa kehebatan leluhur kita terutama Arung Palakka yang merupakan satu warisan melalui La Patau yang masih bisa dikenang melalui pelaksanaan Festival Budaya Gau Maraja La Patau.
Pung Dulli juga mengingatkan jangan sampai namanya Gau Maraja namun pelaksanaannya kecil, jadi panitia harus bersatu dan kompak dalam melaksanakan dan mensukseskan kegiatan ini dengan semangat dan kebersamaan yang tinggi.
Pemkab Soppeng akan mempersiapkan segala sesuatunya untuk kesuksesan acara ini terutama tempat-tempar yang akan digunakan untuk mensukseskan acara ini.
Kepada para panitia, Bupati berpesan agar mempersiapkan dan mempertanggungjawabkan untuk bidang tugas masing-masing.
"Dengan keterlibatan berbagai pihak pada acara Gau Maraja ini, kita akan membuktikan sejarah bahwa tidak ada lagi daerah atau kabupaten lain yang dipercaya bisa melakukan seperti yang kita lakukan. Jadi ketika kepercayaan itu diberikan, maka kita waib menjaganya, jangan saling memperlihatkan kekurangan, kalau bisa justri mari kita saling menutupi kekurangan, " tambahnya.
Sementara itu, Ketua Perkumpulan Wija Raja La Patau Matanna Tikka (Perwira LPMT), Dr. Andi Muhammad Sapri Pamulu, mengucapkan terima kasih atas dukungan penuh dari Bupati dan jajaran dan menegaskan komitmen bersama untuk mensukseskan kegiatan ini, dengan selalu hadir dan meminta arahan kepada Bupati Soppeng dan Datu Soppeng.
Salah satu produk maraja yang ditelorkan adalah deklarasi pembetukan Geopark Walennae di Kabupaten Soppeng dengan bergerak dari hulu ke hilir.
"Ini bagian dari komitmen Perwira kepada Pemkab Soppeng termasuk akan menyumbangkan replika fosil Babi Rusa yang menjadi ikon Binatang pura Indonesia, " ujar Sapri Pamulu.
Sapri juga tak lupa mengucapka terima kasih kepada Balai Pelestarian Kebudayaan XIX Sulselra yang telah luar biasa mensupport Festival Budaya Gau Maraja Lapatau Soppeng 2023.
Kasubag Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XIX Provinsi Sulsel, Andriani menegaskan kembali kesiapan BPK Sulselra untuk menyukseskan acara La Patau ini, dimana pada acara ini akan ada 3 event besar yaitu Festival budaya, Seminar Internasiona Budaya & Sejarah serta Pencanangan Geopark untuk Kabupaten Soppeng yang juga memiliki keterkaitan dengan tupoksi BPK yaitu banyaknya situs-situs geologi maupun arkeologi di Soppeng mulai dari jaman purba yang usianya jutaan tahun yang lalu serta Pertemuan Wija Kedua La Patau Matanna Tikka yang juga Raja Bone dan sekaligus Raja Soppeng.
Andriani menambahkan bahwa Soppeng juga memiliki kuburan bersejarah (Makam Jera Lompoe) dan bangunan peninggalan Kolonial Belanda (Villa Yuliana) serta beberapa tempat lainnya yang merupakan kebanggaan Soppeng dimana memiliki peninggalan arkeologi yang cukup lengkap.
Oleh karena itu, kata dia, BPK akan senantiasa mensupport apapun yang dibutuhkan terkait pelaksanaan kegiatan ini.
Event yang kedua yaitu pertunjukan seni budaya yang ditampilkan pada saat acara pembukaan nanti akan ditampilkan tarian kolosal "Mappatettong Bola” yang merupakan tradisi kearifan lokal Kabupaten Soppeng yaitu “Mappasiame Wanua” yang diformulasikan dalam bentuk seni pertunjukan.
BPK juga melaporkan bahwa sudah mulai bergerak dengan melakukan latihan selama 1 minggu terakhir dengan para penari sanggar sebagai persiapan yang dilakukan.
Turut hadir pada kegiatan ini, Prof.Asri Jaya Guru Besar Geologi Unhas, Prof. Muh Yusuf, Guru besar Unhas, Prof.Muhlis Hadrawi, Guru besar Ilmu Budaya Unhas, Datu Soppeng Andi Tantu Ghalib bersama Permaisuri, Andi Promal Pawi Kepala Dinas Pariwisata Kab.Bone, dan Budayawan Soppeng Andi Ahmad Saransi.